Kamis, 14 Januari 2010

Multiprotocol Label Switching (MPLS)

digunakan untuk mengurangi proses yang terjadi dalam suatu router ketika mengirimkan suatu layanan paket data. Konsep teknologi MPLS ini menggunakan switching node yang disebut sebagai Label Switching Router (LRS) dengan melekatkan suatu label dalam setiap paket data yang datang, dan menggunakan label tersebut untuk menentukan ke arah mana seharusnya paket data sebuah tersebut dikirimkan. Teknologi MPLS memiliki tujuan membawa teknologi IP yang memiliki sistem connectionless ke dalam sebuah teknologi IP yang memiliki sistem connection oriented dengan memanfaatkan teknik switching yang ada dalam teknologi ATM. Dengan kemampuan tersebut MPLS merupakan cara yang efektif untuk menggabungkan teknologi IP dan teknologi ATM ke dalam sebuah jaringan backbone.Pada makalah ini dilaporkan suatu simulasi pengukuran terhadap Quality of Service (QoS) yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya layanan teknik MPLS ini ketika mengirimkan suatu trafik layanan paket. Pengukuran tersebut dilakukan terhadap tiga parameter utama QoS yang ada dalam sebuah jaringan yaitu bandwidth, service rate, dan waktu delay pengiriman paket. Dari simulasi pengukuran QoS dalam jaringan MPLS, didapatkan bahwa waktu delay pengiriman paket dalam jaringan MPLS relatif kecil sehingga jaringan MPLS ini cocok untuk diterapkan bagi layanan paket data yang real time. Kata Kunci : Internet Protocol , Asynchronous Transfer Mode , Multiprotocol Label Switching , Quality of Service.







Sebelum mengkaji lebih dalam tentang MPLS Network, akan disajikan materi dasar untuk memahami MPLS.
Contoh jaringan Domain IP sebagai berikut :

R1 dan R6 disebut Edge Router, ditempatkan di bagian depan/perbatasan dari domain IP. R2, R3, R4 dan R5 disebut Core Router, tidak berhubungan langsung dengan dunia luar kecuali melalui Edge Router.
Bagaimana mengkonversi Domain IP ke Domain MPLS?
Kita beri nama Edge Router sebagai Label Edge Router (LER) dan Core Router sebagai Label Switch Router (LSR).
LER mengkonversi Packet IP ke Packet MPLS dan sebaliknya. Ketika packet-packet tersebut masuk ke LER, konversi yang dilakukan adalah dari packet IP ke Packet MPLs, dan ketika keluar dari LER, konversi dari packet MPLS ke packet IP.
LSR mem-forward packet MPLS mengikuti beberapa instruksi yang telah tersimpan dalam suatu tabel. Berdasarkan informasi yang tersimpan dalam packet MPLS, yang disebut Label, kemudian Label tersebut memilih sebuah register dari tabel dan mengikuti instruksi yang terdapat dalam register ini, lalu mem-forward packet MPLS tersebut.
Berikut gambaran sederhana dari penjelasan di atas:

LER menerima Packet IP, kemudian melakukan beberapa proses internal, dan mengkonversi packet menjadi packet MPLS dan mem-forward-nya ke dalam domain MPLS.

 
LSR terlihat melakukan pekerjaan yang lebih kompleks. LSR menerima packet MPLS, melakukan inspeksi, extract infomation yang dibutuhkan guna masuk tabel internal. Informasi yang didapat disebut Label, kemudian label masuk ke dalam tabel dengan nilai tertentu (bayangkan sebuah nomer kunci untuk membuka sebuah box dengan instruksi/Instructions “apa yang harus dilakukan selanjutnya”). Dengan nilai tersebut, Label dapat mengakses instruksi yang dibutuhkan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan pada packet dan bagaimana men-forward packet ke interface tertentu.
Packet MPLS

Sekarang kita berkonsentrasi pada pekerjaan LER. Bagaimana sebuah Packet IP dikonversi ke Packet MPLS?
Untuk memahaminya digambarkan sebuah skema Packet IP dan Packet MPLS, seperti gambar berikut :

 

 
Dari gambar diatas, terlihat Packet ini mempunyai sebuah intermediate layer header, antara header layer 2 dan layer 3. Layer ini disebut layer MPLS.
Ketika sebuah Packet IP masuk ke Router LER, LER akan memasukkan/menyisipkan layer MPLS antara layer 2 dan layer 3. Dengan cara ini Packet IP dikonversi ke Pakcet MPLS. Berikut detail header layer MPLS.

Panjang Header MPLS adalah 32-bit, dibagi menjadi 4 bagian : 20 bit digunakan untuk Label; 3 bit untuk fungsi experimental; 1 bit untuk fungsi Stack; dan 8 bit untuk time-to-live field (TTL). Header MPLS berperan sebagai perekat antara header layer 2 dan layer 3.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar