Kamis, 14 Januari 2010

tcp ip...osi

Gambaran yang umum tentang TCP/IP adalah gabungan dari dua protokol komunikasi yang dipakai untuk kominikasi data, TCP kepanjangan dari transmissioncontrol-protocol dan IP kepanjangan dari internet-protocol. Kedua protokol tersebut dipakai untuk menyatakan sekelompok protokol yang memiliki kaitan dengan
protokol TCP dan IP seperti user-datagram-protocol (UDP), file transfer protocol (FTP), terminal-emulation-protocol (TELNET), dll.


TCP/IP merupakan hasil riset dan pengembangan protokol pada percobaan jaringan packet-switched yang ditemukan oleh defense-advanced-research-project agency (DARPA) dengan nama ARPAnet pada tahun 1970, yang kemudian secara umum disebut protokol TCP/IP. Rangkaian protokol ini berisi beberapa protokol penting dan kemudian menjadi standart internet yang dikeluarkan oleh internetactivities-
board (IAB). IAB adalah badan yang memberikan perhatian terhadap perkembangan protokol yang berhubungan dengan TCP/IP dan internet. Pada gambar diatas menunjukkan peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan protokol TCP/IP, awalnya dimulai dengan percobaan 4-node ARPAnet pada tahung 1969 dan dilanjutkan dengan demo pada tahun 1972. Pada periode 1978 samapai 1980 terjadi perkembangan yang besar karena interaksi antara peneliti TCP/IP, peneliti xerox-network-system (XNS) dan pemakai yang bekerja di fasilitas Xerox di Palo Alto menghasilkan XNS's RIP (routing-information-protocol) yang kemudian digunakan pada Unix BSD. Karena pada saat itu Unix BSD sedang populer maka RIP digunakan secara luas pada jaringan TCP/IP, akibat banyaknya kalangan akademis, fasilitas penelitian, dll yang menggunakan Unix BSD. Saat ini Internet yang menggantikan ARPAnet tidak hanya terdiri dari satu
jaringan tetapi merupakan komglomesari dari berbagai macam jaringan, tetapi protokol yang paling banyak dipakai adalah TCP/IP, walaupun ada beberapa jaringan menggunakan protokol berbeda, milanya BITNET dan CREN yang menggunakan protokol IBM's SNA.

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP
Dalam mempelajari arsitektur protokol ini maka konsep layer (lapisan) yang termasuk keluarga TCP/IP masih diperlukan, karena berhubungan dengan elemen didalam protokol lain yang dipakai pada aplikasi TCP/IP. Elemen protokol yang akan dibahas dalam hubungan ini adalah OSI dan model DoD. Model tersebut masih
diperlukan dalam memahami konsep susunan elemen pembentuk protokol TCP/IP. Jaringan TCP/IP dapat dijabarkan berdasarkan 3 elemen jaringan, yaitu physical-connectios, protocols dan applications. Physical-connection menyediakan media yang dilewati data biner pada saat dikirimkan, media ini dapat berupa kabel
coaxial, kabel telephone, leased-line, gelombang infrared, gelombang radio, mocrowave-link, satellite-link, dll. Physical-connectios ini merupakan level terendah secara fungsional dalam jaringan. Untuk mengoperasikan jaringan maka diperlukan sekumpulan standart tentang tatacara yang diikuti semua peralatan agar dapat saling berkomunikasi dan bekerja sama, sekumpulan standart inilah yang disebut protocol yang dapat menyediakan
berbagai fungsi komunikasi pada jaringan. Applications menggunakan network-protocol yang dipakai sebagai dasar untuk berkomunikasi pada saat network-application berjalan pada jaringan,
selanjutnya network-protocol menggunakan physical-connections untuk mengirim
data.
Dalam memberikan gambaran jaringan beroperasi yang merupakan gabungan elemen physical-connectios, protocols dan applications, maka dapat dilihat elemen jaringan ini menurut hirarki : applications berada pada level teratas dan physicalconnectios berada paling bawah, maka protocol menjadi jembatan diantara keduanya. Untuk mengerti lebih dalam tentang hirarki diantara elemen jaringan dan fungsi yang dijalankan, maka dapat dipakai suatu ukuran atau model untuk menggambarkan masing-masing bagian dan fungsinya. Suatu model yang paling umum dipakai sebagai acuan adalah open-system-interconnection (OSI).

Model OSI

Pada tahun 1978 international-organization-of-standards (ISO) menyusun standart OSI yang dapat dipakai untuk mengembangkan sistem terbuka dan sebagai referensi dengan sistem komunikasi data yang berbeda. Sistem jaringan yang dirancang menurut kerangka kerja dan spesifikasi OSI maka akan memiliki metode
komunikasi yang saling kompatibel.


Model OSI memili 7 layer yang bekerja dari layer teratas menuju kebawah
bawah sesuai urutan : aplication, presentation, session, transport, network, data-link,
physical. Ketuju layer tersebut disusun berdasarkan lima prinsip yang harus diikuti
untuk menentukan layer dalam komunikasi, yaitu :
Ø Layer dibuat jika ketika diperlukan pemisahan level yang secara teori diperlukan.
Ø Masing-masing layer memiliki fungsi yang jelas.
Ø Setiap fungsi dari masing-masing layer telah ditentukan agar sesuai dengan
standart protokol secara internasional.
Ø Batas kedua layer telah ditentukan untuk mengurangi informasi menerobos
antarmuka layer.
Ø Setiap layer ditentukan dengan jelas fungsinya, tetapi jumlah layer sebaiknya
sekecil mungkin untuk menghindari arsitektur yang luas.
Physical Layer
Physical-layer dipergunakan untuk mengtransmisikan data per bit melewati
saluran komunikasi. Susunan bit tersebut mungkin mewakili pengiriman file atau
rekord dari file database, physical-layer mengabaikan arti (melupakan) susunan bit
tersebut, untuk selanjutnya akan dikodekan menjadi digit 1 dan 0 atau menjadi bentuk
analog. Physical-layer menangani proses mekanis, elektris dan prosedur antar muka
dalam media fisik (saluran transmisi, driver, sensor, pencatu, dll.).
Data Link Layer
Data-link-layer dibentuk berdasarkan kemampuan transmisi dari physicallayer.
Susunan bit yang akan dikirim atau diterima dikumpulkan dalam kelompok
yang disebut frame. Dalam konteks LAN, frame dapat berarti token-ring atau ethenetframe.
Awal dan akhir frame di tandai dengan susunan bit khusus, sehingga frame tersusun
dalam susunan bit yang terdiri atas address-field, control-field, data-field, dan errorcontrol-
field, yang masing-masing memiliki fungsi tertentu.



Address-field berisi alamat node pengirim (source) dan penerima (destination).
Control-field dipakai untuk menandai adanya perbedaan jenis dari data-link-frame,
termasuk frame data dan frame yang dipakai untuk mengatur data-link-channel.
Data-field berisi data asli yang dikirimkan bersama dalam frame.
Error-control-field dipakai untuk mendeteksi adanya pada data-link-frame.
Data-link-layer merupakan layer pertama yang terlihat memiliki perhatian kepada
pendeteksian error. Error-control-field umunya berisi hasil pengecekan secara
hardware yang dipergunakan untuk mendeteksi adanya.
Network Layer
Network-layer dibentuk berdasarkan hubungan node-to-node yang disediakan
oleh data-link-layer. Pelayanan data-link secara node-to-node menuju jaringan akan
menjadi meningkat dengan adanya layer ini, sehingga data-link-layer dapat menambah
pelayanan untuk rute lintasan sejumlah packet (bagian dari informasi yang berada
pada network-layer) diantara beberapa node dihubungkan melewati jaringan yang
kompleks secara berubah-ubah.
Disamping melayani proses routing, network-layer membantu menghilangkan
kemacetan dengan cara mengatur aliran data. Disamping itu network-layer dapat
membuat kemungkinan agar dua jaringan dapat dihubungkan menerapkan uniformaddresing-
mecanism ( suatu mekanisme untuk pengalamatan sejenis).
Sebagai contoh jaringan lokal Ethernet dan Token-ring memiliki alamat datalink
yang berbeda tipenya, untuk menghubungkan dua jaringan tersebut maka
diperlukan uniform-addressing-mechanism yang dapat dimengerti oleh Etrhernet
maupun Token-ring. Untuk jaringan yang berbasis Novel-Netware maka digunakan
internet-packet-exchange (IPX) sebagai protokol network-layer, sedangkan jaringan
berbasis TCP/IP digunakan internet-protocol (IP).

Transport Layer
Transport-layer menyediakan perbaikan untuk melayani network-layer.
Lapisan ini membantu dalam meyakinkan pengiriman data dapat diandalkan dan
menggabungkan data yang telah dikirim dari ujung ke ujung. Untuk meyakinkan
pengiriman data dapat diandalkan transport-layer berdasarkan kepada mekanisme
pengontrolan error yang disediakan oleh layer yang lebih rendah, jika layer yang
dibawahnya tidah mampu untuk mengerjakan maka transport-layer akan bekerja lebih
keras. Pada layer ini merupakan kesempatan terakhir untuk mengatasi error, tetapi
pada kenyataannya transport-layer menyediakan pengiriman yang bebas error.
Transport-layer juga bertanggung jawab untuk membuat hubungan-hubungan
secara logis pada sebuah hubungan jaringan, proses ini disebut multiplexing atau time

sharing terjadi ketika nomer sambungan transport dibagi pada sambungan jaringan
yang sama.
Transport-layer adalah layer menengah dalam model OSI, 3 layer dibawahnya
menyatakan bagian subnet dari model jaringan, sedangkan 3 layer diatasnya biasanya
dipergunakan untuk proses softwering pada node. Transport-layer biasanya
dipergunakan pula pada node yang tugasnya untuk merubah subnet yang tidak bisa
diandalkan menjadi jaringan yang dapat lebih diandalkan.
Karea adanya multiplexing, beberapa elemen software atau pada OSI disebut
dengan protocol-entity untuk membagi address (alamat) network-layer yang sama.
Untuk mengidentifikasi setiap elemen software didalam transport-layer diperlukan
bentuk umum dalam pengalamatan, yang disebut dengan transport-address yang
biasanya merupakan kombinasi alamat network-address dan nomer transport dari
service-access-point. Kadangkala untuk mengidentifikasi alamat tranport disebut
dengan socket atau port-number.
Contoh : Transport-protocol pada Netware menggunakan squencedexchange-
protocol (SPX) dan packet-exchange-protocol (PXP), sedngkan pada
TCP/IP menggunakan transmission-control-protocol (TCP).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar